September 20, 2024

Search
Close this search box.

We are creating some awesome events for you. Kindly bear with us.

Eksklusif! Masa Depan Tangguh untuk IT Sektor Keuangan: Mengoptimalkan Potensi Observabilitas dan AIOps untuk Meningkatkan Resiliensi

Getting your Trinity Audio player ready...

Era otomatisasi bukanlah sebuah konsep baru dalam dunia saat ini, melainkan sebuah konsep yang telah ada sejak lama. Pengembangan robot yang dapat beroperasi secara otomatis dan kendaraan tanpa pengemudi adalah contoh-contoh inovasi lama yang kini mengalami modifikasi dan revolusi. Di tengah upaya menciptakan perangkat otomatis ini, tim IT bekerja keras merancang infrastruktur menggunakan native-cloud.

Sayangnya, pengimplementasian native-cloud tidak semudah yang mungkin dibayangkan. Tim IT sering kali dihadapkan pada kompleksitas lingkungan multi-cloud yang rumit. Lingkungan multi-cloud telah menjadi wadah utama bagi berbagai data dan isu-isu penting, mulai dari kinerja sistem, risiko keamanan, hingga masalah aplikasi. Akibatnya, sering kali mereka kesulitan dalam mengidentifikasi atau memprioritaskan ancaman siber dan masalah kinerja sebelum aplikasi mulai mengalami gangguan atau bahkan terkena serangan.

Kompleksitas dalam memantau dan mengelola berbagai perangkat pada sistem berbasis on-premises dan hybrid multi-cloud dapat menghambat seluruh perjalanan transformasi teknologi. Para tim IT sangat membutuhkan teknologi terkini untuk memastikan bahwa semua data dan informasi tersedia di tempat yang tepat pada saat yang tepat.

Kedalaman, cakupan, dan pentingnya lingkungan komputasi sektor keuangan memerlukan tingkat visibilitas dan fungsi yang sebanding untuk membantu memastikan sistem berjalan lancar. Namun, inilah inti dari tantangan yang dihadapi oleh banyak organisasi.

Bahaya nyata adalah jika isu-isu semacam ini dibiarkan tanpa penanganan, data bisnis yang sangat berharga dapat dengan mudah diambil oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Hal ini akan berdampak besar pada reputasi bisnis dan juga mengakibatkan kerugian finansial yang signifikan.

Permasalahan ini semakin diperparah oleh temuan riset yang mengungkap bahwa 61% pemimpin IT perusahaan menghadapi kesulitan dalam mengatasi “blind spot”dalam pengawasan (observabilitas) di lingkungan multi-cloud mereka. “Blind spot” tersebut dapat mengakibatkan risiko yang lebih tinggi karena tim IT tidak memiliki cara efisien untuk memantau dan memahami seluruh infrastruktur mereka secara keseluruhan.

Untuk mengatasi berbagai isu yang telah disebutkan di atas, konsep Artificial Intelligence for IT Operations (AIOps) dan Obsevabilitas hadir sebagai jawaban yang tepat. Kedua konsep ini memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi dan merespons isu-isu yang muncul terkait infrastruktur dan aplikasi yang beroperasi di lingkungan cloud-native secara otomatis. Dengan demikian, mereka membantu organisasi dalam menjaga performa optimal, mengidentifikasi ancaman siber dengan lebih cepat, dan menjaga keberlangsungan bisnis tanpa terganggu.

Dalam OpenGov Breakfast Insight yang telah diselenggarakan pada tanggal 17 November 2023 di Voco Orchard Singapore, berhasil membicarakan permasalahan ini dengan para pemimpin IT perusahaan dan pemimpin sektor keuangan. Acara ini menciptakan ruang diskusi yang memungkinkan para delegasi untuk berbagi gagasan, ide, dan wawasan terkait dengan tantangan kompleks yang dihadapi dalam lingkungan IT saat ini. Diskusi dalam acara ini memberikan pemahaman mendalam tentang pentingnya visibilitas, otomatisasi, serta penggunaan teknologi Obsevabilitas dan AIOps untuk mencapai keberhasilan dalam proses transformasi digital, khususnya di sektor keuangan di Singapura.

Salam Pembuka

Mohit Sagar∶ Penerapan AIOps memungkinkan bisnis untuk meningkatkan ketahanan operasional

Menurut Mohit Sagar, CEO dan Kepala Redaktur OpenGov Asia, AIOps diperkirakan akan terus tumbuh hingga mencapai pertumbuhan sebesar 15% setiap tahun dari tahun 2020 hingga 2025. Proyeksi pertumbuhan yang kuat ini menunjukkan bahwa AIOps akan menjadi komponen yang semakin penting dalam dunia teknologi informasi, dan organisasi di berbagai sektor akan terus mengadopsinya untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional mereka.

Sementara itu, Mohit juga meramalkan bahwa pada tahun 2024, lebih dari 30% pemimpin bisnis akan sepenuhnya bergantung pada platform AIOps. Hal ini mencerminkan dampak signifikan yang akan dimiliki AIOps dalam membantu organisasi mengelola dan mengoptimalkan operasi mereka. Dengan berfokus pada kecerdasan buatan dan pembelajaran mesin, AIOps memberikan kemampuan otomatisasi dan analisis yang kuat, yang sangat berharga dalam mengatasi kompleksitas lingkungan IT saat ini.

Selain itu, Mohit juga menyoroti pentingnya observabilitas dalam strategi manajemen TI. Observabilitas adalah pendekatan yang difokuskan pada pemantauan isu-isu utama, relevan, dan kritis dalam operasional sistem. Ini membantu organisasi untuk menjaga visibilitas terhadap berbagai aspek pengalaman dan kinerja aplikasi, infrastruktur, dan seluruh sistem TI mereka.

Observabilitas memungkinkan lembaga keuangan untuk mendapatkan wawasan mendalam terhadap sistem yang kompleks, memfasilitasi pemantauan dan analisis data secara real-time. Di sisi lain, AIOps  juga memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) dan pembelajaran mesin (machine learning) untuk mengotomatisasi operasi TI. Hal ini menciptakan resolusi proaktif dan optimisasi sistem keuangan.

Mohit menegaskan bahwa strategi manajemen TI yang komprehensif dengan AIOps memberikan sejumlah manfaat yang sangat berarti bagi organisasi sektor publik, terutama dalam konteks industri keuangan yang sangat kompetitif. Dia menjelaskan bahwa saat terjadinya downtime, atau saat sistem tidak beroperasi dengan baik, dapat berakibat sangat merugikan, tidak hanya dalam hal kehilangan peluang bisnis tetapi juga dalam hal kehilangan pendapatan. Sebab, dalam industri yang dinamis ini, nasabah dan pemangku kebijakan menuntut layanan yang tidak hanya efisien, tetapi juga dapat diandalkan.

Mohit melanjutkan dengan menggarisbawahi bahwa memastikan layanan yang berjalan tanpa gangguan, menjadi sangat penting untuk mempertahankan tingkat kepuasan nasabah yang tinggi, membangun dan memelihara kepercayaan nasabah, serta memastikan kesetiaan nasabah.

Kebijakan yang efektif dan pengelolaan infrastruktur TI yang canggih menjadi fondasi yang sangat penting untuk mencapai hal ini. Organisasi sektor publik, termasuk institusi keuangan, harus siap untuk menghadapi persaingan yang ketat, dan salah satu kunci keberhasilan adalah memastikan bahwa sistem dan layanan mereka selalu tersedia dan berkinerja optimal.

Pemantauan yang dilakukan secara proaktif dan manajemen insiden yang terstruktur merupakan strategi penting untuk memastikan layanan yang lancar guna menciptakan operasional yang efisien. Dengan memanfaatkan kekuatan Observabilitas dan AIOps, lembaga keuangan dapat mendeteksi dan mengatasi akar permasalahan, sehingga mengurangi dampak yang berkelanjutan pada operasi bisnis.

“Dengan memanfaatkan AIOps, lembaga keuangan dapat memberikan pelayanan terbaik kepada nasabah dengan meningkatkan ketahanan operasional, sehingga tetap dapat bersaing dalam lingkungan bisnis yang semakin kompetitif,” ucap Mohit. “Penerapan AIOps memungkinkan mereka untuk secara proaktif mengidentifikasi, mengatasi, dan mencegah masalah teknis yang dapat mempengaruhi kinerja sistem dan layanan, sehingga nasabah dapat merasakan pengalaman yang lebih lancar dan dapat diandalkan.”

Welcome Address

Andrea Webb∶ Pemilihan penyedia cloud yang tepat dapat mengatasi kompleksitas transformasi digital

Sebagai Chief Customer Officer di SolarWinds Inc, Andrea Webb memberikan insight tentang potensi pertumbuhan ekonomi yang luar biasa di wilayah Asia Pasifik. Andrea menekankan bahwa Asia Pasifik memiliki posisi yang sangat menjanjikan, dan dapat menciptakan pertumbuhan ekonomi yang drastis.

Menurut Andrea, inflasi dapat memiliki dampak yang signifikan pada stabilitas ekonomi suatu wilayah. Perbandingan antara kondisi ekonomi Asia Pasifik dengan Amerika Serikat dan Eropa menunjukkan perbedaan yang signifikan dalam hal inflasi. Andrea menjelaskan, “Dibandingkan Amerika Serikat dan Eropa, inflasi di Asia tidak terjadi terlalu intens.”

Dalam empat tahun terakhir, yaitu dari akhir Juni 2019 hingga akhir Juni 2023, inflasi di Amerika Serikat dan Eropa mengalami peningkatan yang signifikan, melebihi tren sebelum pandemi. Inflasi di Amerika Serikat naik dari 2,1% menjadi 5,3%, sedangkan inflasi di Eropa meningkat dari 1,3% menjadi 5,4%, secara berurutan. Hal ini menciptakan tantangan ekonomi yang signifikan di kedua wilayah tersebut.

Namun, yang menarik adalah bahwa inflasi di Asia masih berada dalam tren yang sejalan dengan masa sebelum pandemi, dengan angka terkini yang hanya sedikit di atas 2%. Ini menunjukkan bahwa ekonomi Asia Pasifik mampu menjaga stabilitas harga dalam beberapa tahun terakhir, yang merupakan indikasi positif untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Andrea juga menyoroti fakta bahwa inflasi, di sebagian besar negara di kawasan Asia cenderung menurun, kecuali di Jepang. Hal ini menunjukkan bahwa telah banyak negara di Asia berhasil mengelola inflasi dengan baik, sehingga menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pertumbuhan ekonomi yang stabil dan berkelanjutan.

Melihat hal ini, tentu akan mendorong sektor keuangan untuk menggagas ide-ide inovatif agar seimbang dengan kebutuhan masyarakat. Di samping itu, dengan adanya pertumbuhan yang baik di kawasan ini, tentu perputaran finansial akan semakin cepat ke depannya. Dengan demikian, dibutuhkan transformasi digital yang lebih akurat untuk membantu menyeimbangkan kebutuhan sektor keuangan.

Transformasi digital bukanlah sebuah opsi bagi sektor keuangan, melainkan sebuah keharusan. Andrea menyebutkan bahwa inovasi ini merupakan hal yang harus diprioritaskan bagi seluruh lapisan divisi. Penggunaan multi-cloud misalnya, dapat meningkatkan pelayanan keuangan, memungkinkan penyedia jasa keuangan untuk memberikan layanan yang lebih responsif dan andal kepada pelanggan mereka.

Akan tetapi, perlu diingat bahwa penggunaan multi-cloud, meskipun memiliki manfaatnya sendiri, juga dapat menghasilkan infrastruktur yang saling tumpang tindih satu sama lain. Hal ini mengakibatkan kompleksitas yang tinggi dalam pengelolaannya.

Ketika sebuah organisasi memanfaatkan berbagai platform cloud yang berbeda, dapat timbul tantangan dalam mengintegrasikan dan mengoordinasikan operasi di seluruh lingkungan multi-cloud tersebut. Perbedaan dalam infrastruktur, kebijakan keamanan, manajemen data, dan arsitektur teknologi antara berbagai penyedia cloud dapat memperumit proses pengelolaan dan menyebabkan masalah yang rumit.

Oleh karena itu, manajemen multi-cloud yang efektif menjadi suatu keharusan. Hal ini mencakup penggunaan alat dan platform manajemen yang dapat membantu dalam mengelola infrastruktur multi-cloud, mengotomatisasi proses, dan memantau kinerja serta keamanan sistem dengan lebih baik. Tim yang terlatih dan memiliki pemahaman yang mendalam tentang berbagai platform cloud juga menjadi aset berharga dalam menghadapi kompleksitas ini.

Selain itu, strategi yang matang dalam pemilihan penyedia cloud dan arsitektur multi-cloud yang tepat dapat membantu mengurangi tumpang tindih serta kompleksitas yang mungkin terjadi. Pengembangan arsitektur yang memungkinkan integrasi yang lebih mulus antara berbagai layanan cloud juga menjadi langkah penting dalam mengoptimalkan manfaat dari penggunaan multi-cloud.

Dalam menghadapi kompleksitas multi-cloud, organisasi perlu memastikan bahwa keuntungan dari fleksibilitas, ketahanan, dan efisiensi yang ditawarkan oleh multi-cloud seimbang dengan upaya yang dibutuhkan untuk mengelolanya. Ini melibatkan perencanaan, pemilihan alat yang tepat, dan investasi dalam sumber daya yang diperlukan untuk menjaga infrastruktur multi-cloud tetap optimal dan aman.

SolarWinds hadir untuk membantu mengatasi permasalahan kompleksitas multi-cloud dengan pendekatan Observabilitas (pengamatan) dan AIOps (Artificial Intelligence for IT Operations). SolarWinds menyediakan solusi-solusi observabilitas dan AIOps yang dirancang khusus untuk membantu organisasi mengatasi kompleksitas multi-cloud.

SolarWinds melakukan analisis yang mendalam melintasi berbagai domain dalam rantai pengiriman, meliputi ketersediaan data yang luas, serta keamanan arsitektur yang tak tertandingi. Dengan pendekatan berbasis kecerdasan buatan (AI/ML), SolarWinds memiliki kemampuan untuk menggabungkan data yang sangat rinci, akurat, dan terpercaya dengan wawasan yang dapat diambil tindakan. Hal ini memungkinkan sektor keuangan untuk bertindak dengan cepat dan tetap selangkah di depan permasalahan yang mungkin timbul.

Dalam upaya mencapai keunggulan dalam pengelolaan dan pemantauan sistem, SolarWinds berkomitmen untuk memberikan solusi yang mampu memberikan pemahaman mendalam tentang seluruh rantai pengiriman dan lingkungan teknologi. Ini mencakup pemantauan dan analisis yang melibatkan data dari berbagai domain, seperti jaringan, infrastruktur, dan aplikasi.

“Dengan alat-alat ini, organisasi dapat memantau, menganalisis, dan mengelola lingkungan multi-cloud mereka dengan lebih efisien. Mereka dapat memahami bagaimana layanan cloud berinteraksi, mengidentifikasi masalah dengan cepat, dan mengoptimalkan kinerja sistem,” jelas Andrea.

Power Talk

Romil Sharma∶ Para ahli teknologi berkomitmen membentuk masa depan perbankan digital

Dalam pengadopsian teknologi ke dalam operasional organisasi, Romil Sharma, Group Head of Technology and Operations di Singlife, menawarkan berbagai langkah strategi mengenai adaptasi teknologi mutakhir sambil tetap fokus memenuhi kebutuhan konsumen. Salah satu pilar strategi Singlife adalah komitmen dalam melakukan investasi teknologi, seperti kecerdasan buatan (AI) dan analitika data. Melalui pemanfaatan kekuatan AI dan data, perusahaan dapat memberikan solusi keuangan yang dibuat personal mengikuti kebutuhan konsumen.

Strategi tambahan yang diadopsi oleh Singlife untuk memastikan adaptasi teknologi yang berkelanjutan adalah melalui program pembinaan karyawan. Romil meyakini bahwa kunci untuk menciptakan inovasi berkelanjutan terletak pada kemampuan tim dalam menjelajahi ide dan teknologi baru. Oleh karena itu, Singlife tidak hanya mengandalkan pengembangan teknologi semata, tetapi juga aktif mendorong pembinaan karyawan sebagai suatu upaya untuk memupuk budaya inovatif di seluruh divisi organisasi.

Pembinaan karyawan di Singlife tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan keterampilan teknis, tetapi juga untuk memberdayakan karyawan dengan pemahaman yang mendalam tentang pentingnya inovasi dalam mempertahankan relevansi di era digital yang dinamis, sehingga ruang-ruang kolaborasi akan tercipta dengan sendirinya. “Saya sangat yakin bahwa ketika setiap individu dalam organisasi memiliki pemahaman yang mendalam tentang potensi inovasi, itu akan menciptakan lingkungan yang mendukung eksplorasi ide-ide baru dan pengembangan solusi kreatif secara bersama dan kolaboratif,” ungkap Romil tegas.

Kolaborasi menjadi elemen kunci dalam pendekatan strategis Singlife, yang dengan aktifnya mencari kemitraan dengan pemimpin fintech terkemuka dan ahli industri. Fokus Singlife pada kolaborasi mencerminkan pemahaman bahwa dengan bergabung bersama pemain dan ahli yang telah mapan dalam sektor teknologi keuangan, mereka dapat menggabungkan pengetahuan dan sumber daya kolektif untuk mendorong inovasi, menyediakan solusi terdepan, dan meningkatkan daya saing secara menyeluruh.

Romil menekankan bahwa dengan berkolaborasi bersama mitra ini, Singlife tidak hanya mengandalkan pengetahuan dan keahliannya untuk tetap fleksibel dan adaptif dalam ranah keuangan yang selalu berubah. Kemitraan ini memberikan Singlife wawasan, akses ke teknologi terkini, dan pemahaman yang lebih mendalam tentang tren industri dan tuntutan nasabah. Lebih dari sekadar pilihan strategis, ini adalah wujud dari komitmen Singlife untuk terus berada di garis depan.

Melalui kolaborasi ini, Singlife tidak hanya memperluas kapabilitasnya, tetapi juga menempatkannya pada posisi yang lebih baik untuk memenuhi kebutuhan yang terus berkembang dari nasabah di lanskap keuangan yang semakin dinamis dan dipacu oleh teknologi. Apakah itu melibatkan integrasi algoritma kecerdasan buatan yang canggih, solusi pembayaran yang inovatif, atau langkah-langkah keamanan terkini, kemitraan menjadikan Singlife sebagai penyedia layanan yang kokoh dan komprehensif.

Menurut Romil, kolaborasi-kolaborasi ini menjadi bukti konkret dari sikap terbuka Singlife terhadap inovasi. Dengan keterlibatan aktif bersama para ahli, Singlife menggambarkan komitmennya untuk terus memperbarui pengetahuan dan beradaptasi dengan perkembangan terkini. Pendekatan ini memungkinkan Singlife untuk selalu berada sejalan dengan kemajuan teknologi dan tren yang muncul. Oleh karena itu, Singlife dapat dengan efektif menanggapi dan memecahkan masalah nasabah mereka yang dinamis dengan solusi yang sesuai dan inovatif.

Arjun Chib∶ Tantangan dan ancaman akan timbul saat memperkuat keamanan data cloud

Arjun Chib, Managing Director di Standard Chartered Bank menegaskan bahwa dalam mengelola berbagai alat dalam sistem on-premises dan multi-cloud, dapat menimbulkan beberapa permasalahan dan kerumitan yang mungkin terjadi. Hambatan-hambatan ini melibatkan kompleksitas integrasi, silo data, kekhawatiran keamanan dan kepatuhan, masalah skalabilitas dan kinerja, kompleksitas operasional, risiko ketergantungan pada vendor teknologi, dan permasalahan manajemen biaya.

Keberadaan silo data dapat menghambat pemahaman holistik operasional, sehingga menghalangi pengambilan keputusan yang berbasis data. Kompleksitas keamanan dan kepatuhan muncul ketika berusaha memastikan keamanan data dan kepatuhan di sepanjang beberapa penyedia cloud. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa permasalahan integrasi timbul karena perlunya mengoordinasikan sistem yang beragam dengan protokol dan format data yang berbeda.

“Untuk berhasil mengatasi hambatan-hambatan ini, organisasi harus mengadopsi strategi yang jelas yang mencakup solusi integrasi yang efektif, praktik manajemen data yang kuat, langkah-langkah keamanan yang ketat, dan pemahaman yang kuat tentang manajemen biaya,” jelas Arjun. “Fleksibilitas, skalabilitas, dan adaptabilitas adalah elemen-elemen penting dari infrastruktur teknologi untuk mendorong inisiatif transformasi digital dan efisiensi operasionalonal yang berhasil,” pungkannya.

Di Standard Chartered Bank, proses transisi dari operasional manual ke operasional digital dalam konteks lingkungan multikultural dan multiproduk dihadapi dengan pendekatan yang sangat holistik. Prioritas utama adalah pada sensitivitas dan prinsip inklusivitas. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa seluruh anggota tim organisasi dapat terlibat aktif dan dihargai, sehinggadapat  menciptakan suasana kerja terpercaya dan kolaboratif.

Strategi manajemen perubahan memegang peranan kunci dalam menghadapi transformasi ini. Pendekatan tersebut mencakup beberapa elemen penting, mulai dari komunikasi, pelatihan yang konkret, hingga implementasi sistem dukungan yang efektif. Seluruh rangkaian inisiatif ini dirancang dengan tujuan utama yaitu, untuk memfasilitasi transisi operasional secara mulus dan mendukung karyawan agar dapat beradaptasi dalam lingkungan kerja yang semakin digital.

Keberhasilan strategi ini turut bergantung pada pemahaman yang mendalam dan integratif terhadap keberagaman budaya dalam menghadapi dinamika perubahan. Dengan menempatkan inklusivitas sebagai prioritas utama, Standard Chartered Bank yakin bahwa setiap individu memiliki potensi untuk memberikan kontribusi maksimal. Dampaknya, tidak hanya menciptakan lingkungan kerja yang adil dan merata, melainkan juga dapat membangun kerangka kerja yang mendukung kolaborasi serta pertukaran ide yang lebih intensif.

Untuk mengoptimalkan efisiensi dalam operasional, Standard Chartered Bank melakukan standarisasi teknologi dan mengadopsi pendekatan pengambilan keputusan berbasis data. Arjun menegaskan bahwa Standard Chartered Bank secara terus-menerus memantau dan meningkatkan operasional digitalnya. Selain itu, didirikan pula saluran feedback untuk memastikan setiap pengalaman dan kekhawatiran karyawan diakui dan dihargai, memberikan ruang untuk penyesuaian dan perbaikan yang diperlukan.

Pendekatan komprehensif ini bukan hanya menjamin transisi yang lancar ke operasional digital, tetapi juga menghasilkan efisiensi maksimal dalam lingkungan kerja yang beragam dan dinamis. Dengan demikian, Standard Chartered Bank terus menunjukkan komitmennya untuk memimpin dalam menghadapi perubahan digital dengan memberikan keunggulan dalam operasional dan pengelolaan sumber daya manusia.

Bharat Bedi∶ Kolaborasi memungkinkan bertukar gagasan dan resolusi untuk kemajuan dan inovasi

Bharat Bedi, sebagai Managing Director, untuk Asia Pasifik & Jepang di SolarWind, memahami bahwa di tengah perkembangan pesat lembaga keuangan, dinamika interaksi antara kinerja tim dan kepuasan nasabah harus dioptimalkan melalui pemanfaatan yang efektif dari observabilitas dan Artificial Intelligence for IT Operations (AIOps).

Pentingnya hubungan antara kepuasan nasabah dan pendekatan kolaboratif menjadi nyata, terutama dalam konteks resolusi masalah secara proaktif. Keterkaitan ini menjadi semakin jelas ketika melihat bagaimana tim, dengan dukungan data real-time dan analisis prediktif dari alat observabilitas dan AIOps, mampu mengidentifikasi serta menyelesaikan potensi masalah sebelum mencapai tingkat eskalasi yang dapat berdampak negatif pada pengalaman nasabah.

Melalui kerjasama dan pemanfaatan alat-alat canggih ini, organisasi tidak hanya mampu menjaga tingkat kepuasan nasabah tetap tinggi, namun juga dapat secara preventif mengatasi masalah-masalah yang mungkin muncul. Hal ini memastikan pengalaman nasabah menjadi lebih lancar dan tanpa hambatan. Dalam konteks yang terus berkembang, SolarWinds Inc tidak hanya memandang kepuasan nasabah sebagai tujuan akhir, tetapi juga sebagai landasan untuk inovasi yang berkelanjutan.

Bharat meyakini bahwa pendekatan proaktif bukan hanya menghemat waktu, tetapi juga meminimalkan gangguan dalam pelayanan, yang pada akhirnya dapat memperkuat kepuasan dan kepercayaan nasabah. Untuk memperkuat pendekatan customer-centric ini, lembaga keuangan selalu memberikan focus terhadap perspektif nasabah dalam seluruh proses pengambilan keputusan. Mereka memanfaatkan insight yang diperoleh dari data observabilitas dan AIOps untuk meminimalkan kesalahan  dan meningkatkan pelayanan.

“Komitmen terhadap kepuasan nasabah tidak hanya menjadi landasan, tetapi juga mendorong terus-menerusnya perbaikan di dalam lembaga keuangan. Dengan bergerak secara proaktif untuk menangani titik krusial dalam setiap kesulitan nasabah dan dengan konsisten melakukan peningkatan, hasilnya adalah lembaga yang mampu membangun hubungan nasabah yang lebih loyal,” jelas Bharat.

Untuk mewujudkan visi tersebut, lembaga keuangan dapat mengaplikasikan serangkaian pendekatan strategis saat memanfaatkan observabilitas dan AIOps dalam ranah transformasi digital. Langkah strategis yang paling utama adalah melalui penyelarasan inovasi-inovasi dengan tujuan yang berpusat pada nasabah. Hal ini dapat menggunakan insight yang diperoleh melalui data observabilitas dalam membuat keputusan.

Bharat menekankan bahwa pengumpulan dan analisis data yang komprehensif menjadi dasar untuk mengoptimalkan operasional, sehingga dapat menghemat waktu dan menghasilkan pelayanan yang baik terhadap nasabah.  “Dalam perjalanan menuju keunggulan nasabah dan efisiensi operasional, SolarWinds muncul sebagai sekutu tepercaya,” kata Bharat dengan tegas.

“SolarWinds menawarkan rangkaian solusi yang disesuaikan untuk mengatasi kebutuhan unik lembaga keuangan.” Alat observabilitas SolarWinds menyediakan wawasan nyata ke dalam operasional TI dan interaksi nasabah, membentuk dasar pengambilan keputusan berbasis data, memungkinkan untuk melakukan resolusi masalah secara proaktif, mencegah gangguan pelayanan, dan mengoptimalkan pengalaman nasabah.

Salam Penutup

Bharat menekankan kelebihan observabilitas adalah mampu mengumpulkan data secara real-time ke dalam sistem dan interaksi customer, dan AIOps secara proaktif memprediksi permasalahan. Alat-alat tersebut secara bersamaan dengan mengaplikasikan pendekatan customer-centric, dipastikan dapat mendorong ketahanan yang lebih baik kepada operasional teknologi Informasi keuangan.

Tim yang kolaboratif dapat saling berbagi insight dan bekerjasama di dalam seluruh departemen, baik itu IT, operasional, dan customer support, sehingga hal ini dapat menjadi percepatan transformasi yang lebih maju. Selain itu, pendekatan berorientasi nasabah, yang ditandai dengan pendekatan solusi masalah yang proaktif dan pengambilan keputusan yang berbasis data, adalah cara usolutif untuk meningkatkan kepuasan nasabah serta meningkatkan operasional dan layanan teknologi informasi.

Bharat meyakini bahwa pendekatan ini memastikan lembaga keuangan tetap sejalan dengan tren industry dan ekspektasi nasabah terhadap sektor finansial. Dia mengakui peran SolarWinds dalam menyediakan solusi observabilitas dan AIOps, dilakukan secara tepat, sehingga dapat memenuhi kebutuhan lembaga keuangan. Solusi-solusi ini memberdayakan organisasi untuk berhasil menavigasi perjalanan transformasi digital mereka, memperkuat hubungan dan relasi dengan nasabah, serta menciptakan efisiensi operasional.

“Dengan observabilitas dan AIOps sebagai katalis perubahan, industri keuangan siap untuk menghadapi transformasi. Tentunya hal ini diperkuat oleh solusi yang berorientasi pada nasabah, dan dilengkapi untuk memberikan keunggulan layanan sektor finansial,” pungkas Bharat.

Mohit menekankan peran penting observabilitas dalam memberikan insight secara real-time ke dalam sistem TI dan interaksi nasabah. Ketika dipadukan dengan AIOps, hal ini menjadi solusi dinamis untuk memprediksi dan mengatasi masalah secara proaktif. Sinergi tersebut membuka jalan untuk kualitas layanan yang lebih tinggi dan operasional, guna mempertahankan  lembaga keuangan yang berkelanjutan di masa depan.

Selain itu, kolaborasi lintas fungsional juga penting sebagai dasar ketahanan guna memberdayakan organisasi untuk memanfaatkan potensi penuh observabilitas dan AIOps. Pertukaran insight dan penyelesaian masalah yang cepat, juga merupakan komponen penting dari lanskap TI keuangan yang kuat dan resilien.

Pendekatan yang berfokus pada kebutuhan nasabah menjadi pusat pembicaraan. Hal ini menegaskan bahwa organisasi berkomitmen untuk meningkatkan operasional dan pelayanan TI dengan merespons feedback nasabah berbasis data, guna membina hubungan baik dengan para nasabah,” tegas Mohit.

Dalam menghadapi data keuangan yang sensitif, tak dapat disangkal bahwa keamanan dan kepatuhan merupakan unsur yang penting. Oleh sebab itu, peran utama observabilitas dan AIOps, adalah krusial dalam mendeteksi potensi ancaman keamanan serta memastikan kepatuhan terhadap regulasi industri. Hal ini bukan hanya sekadar upaya untuk membangun kepercayaan, melainkan juga langkah strategis untuk meningkatkan efisiensi operasional.

Menurut Mohit, sektor keuangan akan menghadapi masa depan yang transformatif. Dia meyakini bahwa keberlanjutan dan pertumbuhan sektor ini akan didorong oleh adopsi observabilitas dan AIOps. Namun, tak hanya itu, kolaborasi teknologi juga merupakan kemajuan dan terobosan dalam setiap organisasi di masa depan. Hal ini tidak hanya menciptakan ruang untuk inovasi, tetapi juga membawa dampak positif pada efisiensi biaya, mitigasi risiko, dan kerjasama global, yang pada akhirnya akan memberikan kontribusi signifikan pada pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Jadi, melalui pondasi yang kuat dalam pendekatan berorientasi nasabah, fokus pada keamanan, serta keyakinan akan peran strategis observabilitas dan AIOps, Mohit optimis bahwa sektor keuangan siap untuk melangkah menuju masa depan yang penuh dengan peluang dan transformasi.

PARTNER

Qlik’s vision is a data-literate world, where everyone can use data and analytics to improve decision-making and solve their most challenging problems. A private company, Qlik offers real-time data integration and analytics solutions, powered by Qlik Cloud, to close the gaps between data, insights and action. By transforming data into Active Intelligence, businesses can drive better decisions, improve revenue and profitability, and optimize customer relationships. Qlik serves more than 38,000 active customers in over 100 countries.

PARTNER

As a Titanium Black Partner of Dell Technologies, CTC Global Singapore boasts unparalleled access to resources.

Established in 1972, we bring 52 years of experience to the table, solidifying our position as a leading IT solutions provider in Singapore. With over 300 qualified IT professionals, we are dedicated to delivering integrated solutions that empower your organization in key areas such as Automation & AI, Cyber Security, App Modernization & Data Analytics, Enterprise Cloud Infrastructure, Workplace Modernization and Professional Services.

Renowned for our consulting expertise and delivering expert IT solutions, CTC Global Singapore has become the preferred IT outsourcing partner for businesses across Singapore.

PARTNER

Planview has one mission: to build the future of connected work. Our solutions enable organizations to connect the business from ideas to impact, empowering companies to accelerate the achievement of what matters most. Planview’s full spectrum of Portfolio Management and Work Management solutions creates an organizational focus on the strategic outcomes that matter and empowers teams to deliver their best work, no matter how they work. The comprehensive Planview platform and enterprise success model enables customers to deliver innovative, competitive products, services, and customer experiences. Headquartered in Austin, Texas, with locations around the world, Planview has more than 1,300 employees supporting 4,500 customers and 2.6 million users worldwide. For more information, visit www.planview.com.

SUPPORTING ORGANISATION

SIRIM is a premier industrial research and technology organisation in Malaysia, wholly-owned by the Minister​ of Finance Incorporated. With over forty years of experience and expertise, SIRIM is mandated as the machinery for research and technology development, and the national champion of quality. SIRIM has always played a major role in the development of the country’s private sector. By tapping into our expertise and knowledge base, we focus on developing new technologies and improvements in the manufacturing, technology and services sectors. We nurture Small Medium Enterprises (SME) growth with solutions for technology penetration and upgrading, making it an ideal technology partner for SMEs.

PARTNER

HashiCorp provides infrastructure automation software for multi-cloud environments, enabling enterprises to unlock a common cloud operating model to provision, secure, connect, and run any application on any infrastructure. HashiCorp tools allow organizations to deliver applications faster by helping enterprises transition from manual processes and ITIL practices to self-service automation and DevOps practices. 

PARTNER

IBM is a leading global hybrid cloud and AI, and consulting services provider, helping clients in more than 175 countries capitalize on insights from their data, streamline business processes, reduce costs and gain the competitive edge in their industries. Nearly 3,800 government and corporate entities in critical infrastructure areas such as financial services, telecommunications and healthcare rely on IBM’s hybrid cloud platform and Red Hat OpenShift to affect their digital transformations quickly, efficiently, and securely. IBM’s breakthrough innovations in AI, quantum computing, industry-specific cloud solutions and business services deliver open and flexible options to our clients. All of this is backed by IBM’s legendary commitment to trust, transparency, responsibility, inclusivity, and service. For more information, visit www.ibm.com